Perlindungan Hukum Wajib Ditegakkan dalam Kasus Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Sumsel

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 7 September 2024 - 11:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pemerkosaan. (Dok. Hello.id/Rifai Azhari)

Ilustrasi Pemerkosaan. (Dok. Hello.id/Rifai Azhari)

SUMATERAEKSPRES.COM – Publik digemparkan dengan kabar kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang Siswi SMP di Palembang, pada Minggu, 1 September 2024.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Korban diperkosa hingga meninggal dunia oleh pelaku yang diketahui merupakan pacar korban, bersama tiga orang temannya yang turut menjadi pelaku.

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur ini dilakukan oleh para pelaku yang usianya juga masih belia.

Kapolrestabes Palembang Kombes Haryo Sugihhartono mengungkap kasus pemerkosaan dan pembunuhan terjadi di TPU Talang Kerikil, Palembang, pada Minggu, 1 September 2024.

Kronologi bermula Ketika pelaku berinisial IS (16) mengajak korban berinisial AA (13) untuk menonton pertunjukan kuda kepang di Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.

Kemudian, korban diajak ke lokasi (TPU) dekat krematorium. Nahas, korban AA dibekap hingga lemas oleh pelaku IS bersama tiga pelaku lainnya yang sudah menunggu keduanya di TKP.

“Setelah korban lemas, para pelaku kemudian mencabuli (perkosa) korban secara bergilir,” kata Haryo kepada wartawan.

Motif Pelaku Salurkan Nafsu Dipengaruhi oleh Informasi Pornografi

Dikutip Hallo.id, adanya motif pelaku dalam menyalurkan nafsu yang dipengaruhi dari pornografi menjadi alasan pemerkosaan dan pembunuhan ini.

Haryo mengungkap motif kasus dari hasil investigasi Psikolog Biro SDM Polda Sumsel.

Selain itu, Haryo menegaskan bahwa pihak kepolisian telah menyita bukti yang ditemukan di HP pelaku, yang ditemukan beberapa video cabul atau film porno.

Hal tersebut yang membuat pelaku IS telah merencanakan pemerkosaan dari rumah sebelum bertemu korban AA.

Selain itu, dia juga sempat mengajak dan merencanakan perbuatan tersebut Bersama pelaku lainnya di rumahnya.

“Mereka memang sudah berniat melakukan rudapaksa (pemerkosaan) terhadap korban.”

“Namun, tanpa disadari (pelaku), Tindakan itu berakibat fatal yang menyebabkan kematian korban,” pungkas Haryo.

Terdapat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tindakan untuk Pencabulan

Berdasarkan analisis kriminologis kejahatan terhadap anak yang diterbitkan pada 2019, tindakan pencabulan terhadap anak telah menjadi fenomena yang negatif dan merusak kehidupan dunia anak.

Peran orang tua menjadi hal yang penting untuk mewujudkan kesejahteraan anak secara jasmani dan rohani.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Serta harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak saat berada di luar pengawasan mereka.

Namun realita, keadaan atau masalah yang terjadi saat ini ayah sebagai pelindung, pemelihara bagi keluarga atau bagi seorang anak, tidak lagi benar.

Bahkan, telah menyimpang dari norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan demikian, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya kejahatan pemerkosaan terhadap anak oleh ayah kandung?

Penelitian yuridis empiris ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ayah memperkosa anak kandungnya sendiri, yaitu:

Faktor agama, faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor ekonomi, dan faktor teknologi atau situs porno.

Kejahatan Kesusilaan Dipengaruhi oleh Faktor yang Memanfaatkan Hubungan Pelaku dan Korban

Selain itu, kasus pencabulan atau pemerkosaan ini dinilai sebagai kejahatan kekerasan yang berkaitan dengan kesusilaan.

Salah satu faktor penyebab terjadinya kejahatan itu didukung oleh situasi dan kondisi lingkungan.

Posisi korban juga dapat memicu niat pelaku untuk melakukan kejahatan seksual.

Tidak jarang pula kejahatan tersebut dipengaruhi oleh faktor yang memanfaatkan hubungan antara pelaku dan korban.

Hal tersebut, seperti hubungan darah, saudara, pacar, maupun kerabat.

Sehingga pelaku lebih muda melakukan tindakan kesusilaan tersebut karena telah mengetahui lebih dalam tentang pihak korban.

Perlindungan untuk Anak dari Tindakan Kejahatan Kesusilaan Harus Ditingkatkan

Perlindungan merupakan aspek penting yang harus dimiliki setiap masyarakat, terkhusus melindungi anak dari tindakan kesusilaan.

Hal ini tercantum dalam Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, menyatakan bahwa perlindungan adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan.

Selain itu, perlindungan untuk memberikan rasa aman kepada saksi atau korban yang wajib dilaksanakan oleh LPSK atau lembaga lainnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Perlindungan yang diberikan pada korban atau saksi dapat diberikan pada tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan.

Hal tersebut dilakukan atas dasar inisiatif dari aparat penegak hukum, aparat keamanan, dan atau dari permohonan yang disampaikan oleh korban.

Lebih lanjut, Perlindungan hukum merupakan pengayoman terhadap hak asasi manusia yang mengalami kerugian akibat perbuatan orang lain.

Perlindungan ini diberikan kepada masyarakat sehingga mereka dapat menjalankan seluruh hak-hak yang diperoleh dari hukum.

Sebab, perlindungan hukum adalah cara hukum yang diberikan oleh pihak berwajib untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Di Provinsi Sumatera Selatan, Sebanyak 1.695 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Ogan Komering Ulu
183 KK Terdampak Banjir di 3 Desa di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Akibat Hujan Lebat
Didirikan pada 2 Agustus 1962, Harian Sumatera Ekspres Ternyata Awalnya Bernama Mingguan Trikora
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 11:47 WIB

Perlindungan Hukum Wajib Ditegakkan dalam Kasus Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Sumsel

Kamis, 9 Mei 2024 - 11:15 WIB

Di Provinsi Sumatera Selatan, Sebanyak 1.695 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Ogan Komering Ulu

Kamis, 1 Februari 2024 - 13:52 WIB

183 KK Terdampak Banjir di 3 Desa di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Akibat Hujan Lebat

Jumat, 19 Januari 2024 - 07:33 WIB

Didirikan pada 2 Agustus 1962, Harian Sumatera Ekspres Ternyata Awalnya Bernama Mingguan Trikora

Berita Terbaru