SUMATERAEKSPRES.COM – Banjir masih merendam sejumlah daerah di Provinsi Riau, peristiwa yang berdampak pada ribuan warga ini menjadi perhatian.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau per Rabu (17/1/2024) total warga mengungsi berjumlah 2.523 KK (9.930 jiwa).
Pengungsian tersebar di enam kabupaten, yaitu Pelalawan, Rokan Hilir, Inhu, Dumai, Bengkalis dan Siak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. melihat dari udara dampak banjir.
Baca Juga:
Banjir Rendam Kabupaten Aceh Tenggara Usai 3 Sungai Lawe Meluap, Sebanyak 1.834 Warga Terdampak
Kobaran Api Melahap Lahan Seluas 8 Hektare di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.
Satu Warga Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung
Banjir telah mengakibatkan terganggunya akses jalan penghubung provinsi.
Mulai dari Sumatra Utara, Sumatra Barat sampai ke Provinsi Riau, ada yang tergenang air.
Menurutnya, ini membutuhkan penanganan secara komprehensif, karena warga terdampak rata-rata sudah mengungsi lebih dari satu minggu.
Pihaknya mengharapkan banjir dapat segera surut dan masyarakat dapat beraktivitas normal.
Baca Juga:
Penanganan Darurat Galodo, Operasi TMC Dilanjutkan dengan Sebar 24 Ton NaCl di Langit Sumatra Barat
Dari Qatar, Prabowo Subianto Langsung ke Sumatera Barat, Cek Korban Banjir dan Antar Bantuan
Menyikapi bencana banjir ini, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir selama 10 hari.
Status tersebut berlaku sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
Penetapan ini bertujuan untuk mengoptimalkan dukungan penanganan darurat ke wilayah kabupaten dan kota.
Peninjauan wilayah Suharyanto dilakukan dengan helikopter untuk melihat kondisi terkini wilayah Pelalawan dan Indragiri Hulu (Inhu) yang masih terdapat genangan.
Baca Juga:
Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumbar, Korban Meninggal Dunia 58 Orang, Korban Hiang 35 Orang
Kepala BNPB menyempatkan untuk mendarat di Kecamatan Rengat, Inhu, untuk bertemu dengan warga terdampak di pos pengungsian Danau Raja.
Di situ Suharyanto membagikan bantuan simbolis BNPB, selepas kunjungan di Inhu, helikopter bertolak kembali ke bandara di Pekanbaru.
“Memang banjir tahun ini merupakan siklus hampir dua puluh tahun sekali karena curah hujan cukup besar,” ujar Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, sampai hari ini masih ribuan masyarakat yang mengungsi.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Kepala BNPB melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi pos pengungsian di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Suharyanto melihat kondisi warga yang terdampak banjir dan memastikan penanganan warga terdampak berlangsung baik. Wilayah yang masih tergenang berada di Kecamatan Rumbai.
Saat bertemu kelompok ibu di pos pengungsian, Suharyanto menyemangati mereka dalam menghadapi bencana.
Kepala BNPB juga meminta para warga untuk bersabar ketika berada di pengungsian.
Sebelum meninggalkan tempat itu, ia menyerahkan kembali bantuan kepada warga terdampak.
BNPB memberi bantuan pangan dan non-pangan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan di sela-sela kunjungan kerja Kepala BNPB di Provinsi Riau pada hari Kamis (18/1/2024).
Selain bantuan tersebut, BNPB memberikan dana siap pakai (DSP) untuk 10 wilayah kabupaten/kota sebesar Rp250 juta, sedangkan Provinsi Riau Rp350 juta.
Sementara itu, bantuan pangan dan non-pangan yang diberikan BNPB berupa makanan siap saji 500 paket, sembako 500 paket, selimut 500 buah, matras 500 buah.
Hygiene kits 500 paket, sabun cair 500 botol, tower lamp 5 unit,
Pompa alcon 5 unit, tenda keluarga 4 unit, tenda pengungsi 2 unit, genset 2 unit, perahu dan mesin 2 unit,
Pemerintah daerah yang menerima bantuan pangan dan non-pangan yaitu:
Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Kampar, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Inhu dan Kota Pekanbaru.***